FISELLA® MEDIA: Opini - Artikel Musik | Media Partner Musik | Magang Musik | Music Crowdfunding Platform
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Opini. Tampilkan semua postingan

Rabu, 02 Juli 2025

Penerapan Speed dan Power pada Tangan Kanan Saat Memetik Gitar


Penulis: Adityo Legowo

Tulisan ini merupakan hasil dari pengalaman dan pengamatan saya sejauh ini, serta diskusi bersama teman-teman dalam praktek memainkan gitar pada tangan kanan.  Sebagai pembuka saya awali dengan meminjam konsep dari bidang psikologi yangmana terdapat tiga konsep yaitu kognitif (kemampuan bernalar), afektif (berhubungan dengan emosi) dan psikomotorik (berhubungan dengan gerak jasmani/motorik/otot). Ketiga konsep tersebut bisa kita pinjam untuk memilah-milah wilayah mana yang perlu kita selidiki lebih lanjut untuk menelisik bagaimana teknik memainkan gitar pada tangan kanan.

Minggu, 29 Juni 2025

Gitaris Profesional Wajib Pelajari 4 Jenis Notasi Ini!

 


Sebagai seorang gitaris, penguasaan notasi musik adalah fondasi yang sangat penting. Notasi musik memungkinkan kita untuk berkomunikasi dengan musisi lain, membaca partitur, dan mengembangkan kemampuan improvisasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat jenis notasi musik yang wajib dikuasai oleh seorang gitaris profesional.

Minggu, 15 Juni 2025

Martin Miller: Practice Doesn’t Make Perfect

 


Sebagai gitaris solo, edukator, dan content creator yang sangat dihormati, Martin Miller terkenal bukan hanya karena kemampuan bermain gitarnya yang luar biasa tetapi juga pendekatan edukasinya yang unik. Salah satu pernyataannya yang paling menarik perhatian adalah: “Practice doesn’t make perfect, perfect practice makes perfect.” Pernyataan ini memicu banyak diskusi di kalangan musisi, terutama gitaris. Lantas, apa maksud Martin Miller? Dan bagaimana hal ini berkaitan dengan konsep CAGED system yang sering ia ajarkan? Yuk, kita bahas lebih dalam!


Apa Maksud "Practice Doesn’t Make Perfect"?

Banyak dari kita mungkin pernah mendengar pepatah bahwa latihan yang terus-menerus akan membawa kesempurnaan. Namun, menurut Martin Miller, bukan sekadar berlatih yang membuatmu menjadi lebih baik, tetapi bagaimana caramu berlatih.

Miller menekankan bahwa berlatih secara sembarangan tanpa tujuan atau metode yang jelas justru dapat memperkuat kebiasaan buruk. Ini membuat kemampuanmu stagnan atau bahkan mundur. Itulah sebabnya ia mengubah pepatah klasik menjadi: “Perfect practice makes perfect.”

Apa Itu Perfect Practice?

Martin Miller menjelaskan bahwa:

  1. Fokus pada Detail
    • Ketika berlatih, jangan hanya bermain lagu atau teknik secara otomatis. Perhatikan setiap detail, seperti intonasi, dinamika, dan ritme.
  2. Kualitas Lebih Penting dari Kuantitas
    • Bermain selama 8 jam sehari tidak ada gunanya jika kamu melakukannya dengan teknik yang salah. Lebih baik latihan 1 jam dengan fokus penuh dan metode yang benar.
  3. Evaluasi Diri
    • Rekam latihanmu, dengarkan hasilnya, dan cari tahu apa yang masih bisa diperbaiki.

Dengan kata lain, latihan yang sempurna adalah latihan yang terarah, penuh kesadaran, dan konsisten.


Martin Miller dan CAGED System

Salah satu kontribusi besar Martin Miller di dunia edukasi gitar adalah pendekatannya terhadap CAGED system. Sistem ini digunakan untuk memahami hubungan antara akor, skala, dan posisi di fretboard gitar. Namun, Miller sering mengkritik bahwa banyak gitaris—termasuk guru gitar—tidak benar-benar menguasai fretboard mereka.

Apa Itu CAGED System?

CAGED adalah singkatan dari lima bentuk akor dasar pada gitar:

  • C
  • A
  • G
  • E
  • D

Sistem ini membantu gitaris memahami bagaimana akor dan skala bisa dimainkan di seluruh fretboard. Secara teori, ini adalah metode yang efektif untuk memvisualisasikan fretboard.

Kritik Martin Miller terhadap Penggunaan CAGED

Miller percaya bahwa banyak gitaris hanya memahami CAGED secara dangkal. Mereka menghafal pola tanpa benar-benar memahami fungsi musiknya.

  • Menghafal Tanpa Memahami
    Banyak gitaris hanya menghafal pola CAGED tanpa mengerti bagaimana pola tersebut bisa diaplikasikan untuk bermain melodi atau improvisasi.
  • Kurang Fleksibilitas
    Jika pola ini tidak dipahami secara mendalam, pemain akan kesulitan keluar dari “kotak” (box) tertentu di fretboard. Akibatnya, permainan terdengar kaku dan terbatas.

Pendekatan Martin Miller pada CAGED

Miller mendorong gitaris untuk:

  1. Memahami Hubungan antara Akor dan Skala
    Jangan hanya hafalkan bentuknya, tapi pahami bagaimana akor tersebut terhubung dengan nada-nada di sekitarnya.
  2. Berlatih di Semua Posisi
    Jangan hanya nyaman bermain di satu atau dua posisi. Latihanlah semua posisi sehingga fretboard terasa seperti “rumah.”
  3. Gunakan secara Kreatif
    Terapkan CAGED dalam improvisasi, penciptaan melodi, dan komposisi. Jangan hanya gunakan sebagai pola latihan.

Pelajaran Penting dari Martin Miller

Dari pendekatannya terhadap perfect practice hingga kritiknya terhadap penggunaan CAGED system, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dari Martin Miller:

  1. Latihan yang Berkualitas Lebih Penting daripada Kuantitas
    • Berlatih dengan fokus, tujuan, dan kesadaran akan jauh lebih efektif daripada sekadar bermain berulang kali tanpa arah.
  2. Kuasa atas Fretboard Itu Penting
    • Memahami fretboard secara menyeluruh akan membuka kreativitasmu dalam bermain gitar. Jangan terpaku hanya pada pola atau posisi tertentu.
  3. Belajar Musik Itu Perjalanan Panjang
    • Tidak ada jalan pintas untuk menjadi gitaris hebat. Nikmati prosesnya, perbaiki teknikmu, dan terus eksplorasi musik.

Kesimpulan

“Practice doesn’t make perfect, perfect practice makes perfect” adalah filosofi Martin Miller yang menekankan pentingnya metode latihan yang benar. Dengan pendekatan yang terfokus dan pemahaman mendalam tentang konsep seperti CAGED system, kamu bisa menguasai fretboard dan bermain gitar dengan lebih kreatif.

Jadi, daripada hanya menghafal pola, mulailah memahami bagaimana fretboard bekerja. Terapkan prinsip perfect practice untuk mengembangkan teknik dan musikalitasmu. Karena pada akhirnya, musik bukan tentang berlatih keras, tetapi berlatih dengan cerdas.

Kamis, 27 Maret 2025

Kamis, 20 Maret 2025

Minggu, 16 Maret 2025

Kamis, 13 Maret 2025

Kamis, 06 Maret 2025

Pengaruh Budaya Terhadap Musik


Penulis: Fikrul Islami

Musik dan budaya merupakan dua hal yang selalu berjalan beriringan dalam kehidupan manusia. Musik saat ini merupakan bentuk adaptasi dari budaya yang terus bergerak dinamis. Kita tentu mengenal berbagai jenis genre musik seperti jazz, rock, klasik dan banyak lainnya. Genre musik tersebut lahir dari budaya di berbagai daerah atau negara. Sebagai contoh, musik blues lahir pada awal abad ke-20 oleh orang-orang Afrika-Amerika yang kemudian menjadi pengaruh bagi berbagai jenis musik lainnya seperti jazz dan country music di Amerika bahkan dunia.

Apabila kita mundur lebih jauh ke belakang, kita dapat melihat bagaimana pengaruh budaya dan sosial di zaman Barok. Zaman Barok dimulai sekitar tahun 1600-an. Musik pada zaman ini memiliki ciri khas tersendiri yaitu banyaknya ornamen. Hal ini disebabkan karena para seniman di zaman Barok berusaha untuk memberikan kesan mewah serta berlimpah dalam banyak bidang salah satunya adalah musik. 

Di Indonesia sendiri, kita tahu bahwa banyak sekali suku dan budaya yang tersebar. Setiap daerah punya alat musik tersendiri bahkan memiliki sistem tangga nada yang berbeda-beda. Keunikan dari perbedaan tersebutlah yang menjadikannya sebuah identitas budaya tersendiri bagi suatu masyarakat. Musik memang tak dapat lepas dari kehidupan sehari-hari. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, musik juga ikut serta dalam kebaruan tersebut, contohnya musik EDM atau Electronic Dance Music. EDM mengandalkan kecanggihan teknologi sehingga dapat mengombinasikan bunyi alat musik tradisional dan modern.

Kalau kalian pernah dengar nama Alffy Rev, Weird Genius atau Marshmello, mereka merupakan musisi yang memanfaatkan kemajuan teknologi dalam bidang musik bahkan mengombinasikannya dengan budaya tradisional. Dengan memanfaatkan teknologi terkini musik menjadi suatu media yang efektif dalam menyampaikan nilai suatu budaya bahkan bisa mendorong perubahan sosial.

Fungsi musik selain sebagai iringan juga sebagai media untuk berekspresi dan berkomunikasi. Contohnya pagelaran musik dalam acara pernikahan. Kalau kalian perhatikan, ketika kalian mendatangi sebuah acara pernikahan musik yang dibawakan biasanya berhubungan dengan asal daerah pengantinnya dan musik yang romantis. Hal ini menunjukkan bahwa musik yang digunakan ketika acara pernikahan ditujukan sebagai identitas pengantin dan juga untuk membangun suasana yang baik ketika acara berlangsung.

Dari berbagai contoh tersebut kita dapat melihat bahwa musik sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, budaya di tiap daerah dan zaman memiliki ciri khasnya tersendiri sehingga memberikan keragaman dan bisa kita sebagai jadikan inspirasi dalam membuat sebuah musik untuk digunakan dalam berbagai kegiatan.

Penyunting: Gabriella Cha


Sabtu, 22 Februari 2025

Minggu, 02 Februari 2025

Nirvana: Wujud Karya Komposer Muda ISI Jogja

Sudah menjadi sebuah kebiasaan bagi sebuah kampus seni untuk menyajikan konser-konser musik sebagai ajang pembelajaran bagi mahasiswa. Konser musik ini seringkali menyajikan repertoar dari berbagai periode musik yang dimainkan oleh berbagai instrumen dalam format kecil maupun besar. Hal yang sama dilakukan di lingkungan kampus ISI Yogyakarta, bahkan sudah menjadi agenda tetap di tiap tahunnya.

Minggu, 05 Januari 2025

Modal Jadi Produser Musik Tahun 2025 Bisa Sampai Ratusan Juta! Balik Modal Nggak?

Modal-Jadi-Produser-Musik-Bisa-Sampai-Ratusan-Juta-Balik-Modal-Nggak

Selamat datang di tahun 2025! Menjadi produser musik pada tahun di tahun ini memerlukan investasi dalam peralatan yang tepat. Investasi ini tergantung pada level pengalaman dan tujuan Anda sebagai produser. Dalam artikel ini, kita akan membahas empat kategori produser musik: modal nekat, level pemula, level menengah, dan level profesional yang mencari uang. Setiap kategori akan diberikan rekomendasi software dan hardware yang dibutuhkan, lengkap dengan estimasi harga tahun 2025.

Minggu, 08 Desember 2024

Minggu, 24 November 2024

Perlukah Bassist Belajar Chord?

Perlukah Bassist Belajar Chord?

Sebagai salah satu bagian integral dalam sebuah band, peran seorang bassist sering kali dianggap sebagai yang menentukan ritme dan memberikan fondasi harmonis bagi musik yang dimainkan. Namun, ada pertanyaan yang sering muncul: apakah seorang bassist perlu belajar chord atau akor? Diskusi ini sering kali memunculkan pandangan beragam di kalangan musisi. Untuk menjawabnya, penting untuk mempertimbangkan beberapa alasan mengapa pengetahuan tentang chord bisa bermanfaat bagi seorang bassist.

Kamis, 14 November 2024

Yuk Kenali Musik Asia Timur!


Penulis: Arvin Gilang Arbi Reksa

Musik Asia Timur merupakan kawasan yang memiliki kultur budaya oriental. Asia Timur mencakup beberapa wilayah yang memiliki kultur dan kebudayaan tersendiri, seperti Korea, Jepang, Mongolia, Taiwan, China dan Tibet. Musik Asia Timur menawarkan kombinasi yang menarik antara tradisi kuno dan inovasi modern, memberikan kekayaan budaya yang mendalam dan menarik bagi pendengar di seluruh dunia. Beberapa hal yang menarik dari musik Asia Timur yaitu keanekaragaman instrumen tradisionalnya. Setiap negara di Asia Timur memiliki instrumen tradisional yang unik dan khas Misalnya China memiliki instrumen seperti guzheng (kecapi), erhu (biola dua senar), dizi (seruling bambu). Jepang memiliki alat musik koto (kecapi), shamisen (gitar tiga senar), shakuhachi (seruling bambu). Korea mempunyai instrumen gayageum (kecapi), janggu (drum jam pasir), daegeum (seruling besar). Instrumen-instrumen ini memiliki suara yang sangat khas dan teknik bermain yang unik, yang memberikan warna dan karakteristik khusus pada musik tradisional masing-masing negara.

Musik Asia Timur memiliki ciri-ciri yaitu  mencerminkan kekayaan budaya, sejarah, dan filosofi dari negara-negara seperti China, Jepang, dan Korea. Ciri-ciri ini meliputi aspek-aspek musikal, instrumental, dan estetika yang membedakan musik dari kawasan ini dari musik di bagian dunia lain. Berikut ciri-ciri musik Asia Timur!

Penggunaan Skala Pentatonik

Musik tradisional dari China, Jepang, dan Korea sering menggunakan skala pentatonik, yaitu skala musik yang terdiri dari lima nada per oktaf. Skala ini memberikan suara yang khas dan harmonis yang mudah dikenali.

Filosofi dan Estetika

Musik Asia Timur sering dipengaruhi oleh prinsip-prinsip filosofi lokal seperti Taoisme dan Konfusianisme di China, estetika wabi-sabi di Jepang, dan konsep han di Korea. Nilai-nilai ini tercermin dalam komposisi dan performa musik.

Tekstur Musik

Tekstur musik Asia Timur cenderung memiliki tekstur monofonik (satu garis melodi) atau heterofonik (variasi dari satu garis melodi yang dimainkan atau dinyanyikan secara bersamaan).

Peran di dalam Kehidupan Sosial

Sebagaimana musik memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan sosial dan budaya, termasuk upacara keagamaan, ritual, teater, dan perayaan rakyat. 

Musik Asia Timur adalah cerminan dari sejarah yang kaya, budaya yang mendalam, dan inovasi yang berkelanjutan. Dari musik tradisional yang menggunakan instrumen klasik dan filosofi lokal hingga musik pop kontemporer yang mendunia, musik dari kawasan ini terus berkembang dan beradaptasi, tetap relevan di tengah perubahan zaman dan menarik perhatian pendengar dari seluruh dunia.


Minggu, 10 November 2024

Gitaris Nggak Wajib Baca Not Balok Asal Paham Tabulature, Apa Iya?

Gitaris Nggak Wajib Baca Not Balok Asal Paham Tabulature, Apa Iya

Dalam dunia musik, perdebatan panjang mengenai apakah seorang gitaris wajib atau tidak wajib bisa membaca not balok seringkali muncul. Beberapa orang berpendapat bahwa pemahaman tabulature sudah cukup untuk menjadi seorang gitaris yang baik, sementara yang lain mempertahankan pentingnya membaca not balok sebagai dasar yang tak tergantikan. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang apakah seorang gitaris benar-benar perlu bisa membaca not balok, terutama dengan treble clef, serta pentingnya pemahaman tabulature dalam konteks ini. Analogi akan digunakan untuk memperjelas pemahaman ini, di mana tabulature diibaratkan sebagai bahasa lokal instrumen seperti bahasa Jawa, sedangkan not balok diibaratkan sebagai bahasa universal instrumen seperti bahasa Indonesia yang memungkinkan komunikasi lintas instrumen.

Kamis, 07 November 2024

5 Alasan Musik Indie Menenangkan Hati!

Penulis: Arvin Gilang Arbi Reksa

Musik indie berasal dari kata musik independen. Musik indie adalah musik yang dibuat dengan keinginan untuk  mengeluarkan  idealisme  tanpa  melihat  pasar  dan  industri. Musik ini dibuat untuk  memberikan  suguhan  terbaik  dari  para musisi  dan upaya  inovasi  terhadap  musik-musik  yang  disajikan. Banyak yang mengatakan bahwa pecinta musik indie adalah para pecinta senja. Hal tersebut mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita para penggemar musik indie. Musik memiliki kekuatan yang luar biasa dalam memengaruhi suasana hati dan kesejahteraan emosional kita. Salah satu genre musik yang dikenal dapat menenangkan dan meredakan stres adalah musik indie. Mengapa musik indie dapat menenangkan hati bagi para pendengarnya? Berikut beberapa alasannya!

  1. Lirik inspiratif dan jujur: maksudnya adalah lirik musik indie sering kali memotivasi dan penuh makna, membantu pendengar merasa lebih optimis.
  2. Suara yang alami: Musik indie umumnya menampilkan suara yang lebih organik dan autentik, dan menciptakan kenyamanan.
  3. Melodi yang menenangkan: dengan ritme yang lambat membantu menciptakan suasana yang tenang dan rileks.
  4. Suasana santai: musik indie memiliki nuansa yang rileks dan tidak menggelegar, meredakan stres dan kecemasan.
  5. Keterhubungan dengan pendengar: liriknya yang sesuai dengan kehidupan membuat pendengar merasa terhubung secara emosional.

Musik indie adalah sumber penenang hati yang kuat yang dapat membantu kita meredakan stres, merenungkan perasaan, dan meningkatkan kesejahteraan emosional. Keunikan suara dan ekspresi, lirik yang bermakna, dan melodi yang menenangkan membuatnya menjadi alat yang efektif dalam meredakan kecemasan dan merangsang refleksi diri. Musik indie bukan hanya bentuk hiburan, tetapi juga alat untuk meningkatkan kesejahteraan emosional kita.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua musik indie memiliki lirik yang galau. Musik indie mencakup berbagai gaya musik dan tema lirik. Beberapa musisi indie mengeksplorasi lirik yang lebih positif, bahagia, atau filosofis, sementara yang lain fokus pada berbagai topik seperti cinta, lingkungan, atau pengalaman sehari-hari. Sebagian besar musik indie didasarkan pada kreativitas, dan liriknya merupakan salah satu elemen yang memungkinkan para musisi untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi dengan pendengar.