Introduction “La Guittara Clasica”: Mini Konser GEMA ISI Yogyakarta - FISELLA® MEDIA

Jumat, 26 September 2025

Introduction “La Guittara Clasica”: Mini Konser GEMA ISI Yogyakarta




Mahasiswa gitar klasik ISI Yogyakarta  angkatan 2024 yang tergabung dalam KKM Gitar Ekstra Mahasiswa (GEMA) baru saja mengadakan mini konser bertempat di Gedung Rektorat Lama  kampus ISI Yogyakarta. Dalam konser tersebut, para pemain menampilan repertoar dalam beberapa format yakni solo, duo, dan ansambel besar. Meski terbilang cukup singkat, mini konser ini berhasil menyajikan karya-karya manis, termasuk “Batur” karya Steven Dwi Hansen, alumni GEMA ISI Yogyakarta. Antusiasme penonton pun sangat tinggi, beberapa penonton terpaksa berdiri di belakang karena kehabisan kursi. 

Tidak seperti konser lainnya, mini konser ini bertempat di ruang kelas. Bukan tanpa alasan, Ikrom sebagai pembawa acara menjelaskan bahwa pemilihan tempat di ruang lebih kecil bertujuan untuk memberi kesan intimate dan kekeluargaan. Ia pun menjelaskan bahwa tajuk konser yakni Introduction “La Guittara Clasica” dipilih karena konser ini bertujuan untuk memeperkenalkan permainan gitar klasik yang ekspresif, bukan hanya mengutamakan teknik. 



Permainan gitar yang ekspresif dibawakan salah satunya oleh Benita, mahasiswa Prodi Seni Musik. Pada konser kali ini, ia memainkan L’Ulttimo Caffe Insieme karya Simone Iannarieli. Karya ini memiliki durasi yang cukup singkat dan memiliki pengulangan. Sebagai satu-satunya pemain perempuan dalam konser ini, Nita berhasil membawakan karya ini dengan ekspresif. Melalui wawancara ia menjelaskan bahwa dirinya menikmati proses persiapan konser mulai dari latihan hingga tampil di depan penonton. Meski sempat merasa gugup di awal permainan, namun Nita sanggup mengatasinya dengan baik. Nita juga menjelaskan bahwa selama latihan, ia tidak menemukan kendala yang berarti. Nita juga tidak merasa canggung berlatih bersama teman-teman lain meski menjadi satu-satunya pemain perempuan dalam konser ini. 

Penampilan lain yang tidak kalah menarik adalah Fantasie Dramatique karya Napoleon Coste yang dibawakan oleh Yosua, mahasiswa prodi Penciptaan Musik. Karya ini memiliki durasi yang cukup lama karena terdiri dari tiga bagian dan dimainkan seluruhnya oleh Yosua. Yosua memilih repertoar ini karena Fantasie Dramatique dapat dikatakan sebagai masterpiece Napoleon Coste. Karya ini termasuk cukup sulit dimainkan, namun Yosua dapat membawakannya dengan sangat baik. Ia berhasil menguasai teknik yang diperlukan untuk memainkan karya ini. Melalui wawancara, Yosua menjelaskan butuh waktu sekitar 3-4 minggu untuk bisa memainkan karya ini. Ia juga memiliki cara latihan khusus yakni membaca dan menganalisis partitur lebih dulu sebelum memainkan repertoar dalam tempo lambat. Setelah itu, Yosua akan menaikkan tempo hingga sesuai dengan tempo asli dari repertoar. 

Secara keseluruhan, konser GEMA kali ini berlangsung dengan sangat baik. Para pemain menampilkan karya-karya dengan baik dan penonton sangat mengapresiasi hal tersebut. Konser semacam ini sangat bagus menjadi ruang belajar bagi mahasiswa dan memang sudah seharusnya digelar secara rutin di kampus seni. Bukankah begitu? 


Baca Juga

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda